Kain katun pada umumnya dikenal sebagai kain yang memiliki daya serap air yang cukup tinggi dibandingkan jenis bahan lain. Hal tersebut disebabkan karena bahan asalnya berasal dari serat kapas alami. Beberapa bahan kain yang dijual di pasaran indonesia sekarang ini ada yang murni serat kapas ada juga yang dicampur dengan bahan plastik atay yang disebut polyester. Serat kapas memiliki keunggulan yang nyaman dikenakan tetapi sengaja di campur polyester agar memiliki tingkat elastisitas dan daya tahan lebih lama.
COTTON COMBED (combed 20s, 24s, 30s, 40s) Kain Combed memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus , rata dan rapih. Terdapat 4 varian di dalam katun combed, yaitu : combed 20s, 24s, 30s dan 40s. Hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain Combed 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 40s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain Combed 30s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos di distro.
Kaos merupakan salah satu pakaian yang nyaman dipakai karena bahan yang digunakan. Pada walnya kain akatun dibuatpertama katanya di amerika dan india yang bahan asalnya dari kapas.Sebelum menjadi kaos yang kita kenakan ini ada beberapa proses yang dilalui si kapas agar bisa menjadi baju.
Pemanenan kapas |
Pertama kapas dipanen dan dipisahkan dari bijinya, secara mekanik menggunakan mesin-mesin khusus pemisah sehingga menjadi kapas-kapas halus. Setelah proses pemanenan dan pemisahan dari biji kapas dimasukan kedalam mesin pemintal untuk dijadikan gulungan kain.
Pintalan kain kapas |
Setelah kain terbentuk selanjutnya adalah pemintalan menjadi kain putih melalui beberapa proses sebelum siap diwarnai.
Urutan Proses penyempurnaan kain secara umum sebagai berikut :
Kain Katun /Serat Alam :
1.Desizing (penghilangan Kanji)
2.Scouring (Pemasakan)
3.Bleaching (Pemutihan)
4.Dyeing(Pencelupan)
5.Finishing (Penyempurnaan pegangan/handfeell)
Note : Untuk Serat Synthetics (Polyester,Nylon dll) tdk melalui proses Scoring & bleaching.
Kain Katun /Serat Alam :
1.Desizing (penghilangan Kanji)
2.Scouring (Pemasakan)
3.Bleaching (Pemutihan)
4.Dyeing(Pencelupan)
5.Finishing (Penyempurnaan pegangan/handfeell)
Note : Untuk Serat Synthetics (Polyester,Nylon dll) tdk melalui proses Scoring & bleaching.
Sehubungan dengan penggunaan unsur yg mengandung bahan yang
berpotensi mengandung matrial non halal adalah di bagian penghilangan
kanji dan proses finishing.
Apa Arti Cotton Combed 20s, 24s, 30s, dan 40s ?
Secara umum, semakin kecil angka semakin tebal bahan kaos yang dimaksud. Walaupun demikian, tidak ada standar yang pasti di antara para produsen bahan katun, sehingga istilah 20s dari produsen A bisa berbeda ketebalannya dengan bahan 20s dari produsen yang lain.
Angka 20, 24, 30, dan 40 menunjukkan tipe benang yang digunakan pada proses perajutan menjadi bahan kain.
Benang 20 biasanya digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 180 – 220 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.
Benang 24 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 170 – 210 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal.
Benang 30 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 140 – 160 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 210 – 230 gr/m2.
Benang 40 digunakan untuk menghasilkan bahan kain dengan gramasi antara 110 – 120 gr/m2 untuk jenis rajutan jarum tunggal. Untuk jenis rajutan jarum ganda, bahan kain yang dihasilkan mencapai gramasi antara 180 – 200 gr/m2.
Jadi semakin kecil angkanya,semakin tebal kainnya dan semakin besar angkanya maka kainnya akan semakin tipis.
Begitulah kira-kira cerita dibalik pembuatan kain katun, oleh sebab itu setiap perusahaan kain memiliki kualitas yang bisa dikatakan berbeda dari segi ketebalan, warna dan juga kelembutan.
0 comments:
Silahkan tinggalkan komentar :)